Ada sebab pasti ada akibat apalagi tentang Rusia Vs Ukraina.
Apa penyebab yang sebenarnya, seolah olah Rusia berbuat kejam terhadap Ukraina.
Laporan fakta:
1) Pasukan Ukraina bernuansa neo-Nazi, asal muasal kudeta, setiap hari membunuh warga Rusia di Donbass sejak 2014; dunia barat, PBB dan media tradisional diam.
2) Rusia meminta jaminan hukum, tidak ada tanggapan.
3) NATO, USA dan EU membiayai Ukraina dengan impunitas, dan PBB diam.
4) Rusia meminta Ukraina untuk berkomitmen menghormati perjanjian Minsk 1 dan 2, dan berhenti menyerang Rusia di Donbass; Ukraina mengabaikannya. Prancis dan Jerman tetap diam.
5) Rusia meminta agar NATO tidak memperluas perbatasannya, dan tidak bergabung dengan Ukraina atau Georgia. Eropa menjawab bahwa mereka memiliki hak untuk melakukan apapun yang mereka inginkan. Mereka tidak menanggapi jaminan hukum yang disepakati Rusia dengan AS pada awal 1990-an.
6) Sementara AS mengirim lebih dari 300 ton senjata ke Ukraina dan miliaran dolar ke angkatan bersenjata Ukraina, terus-menerus mengancam Rusia dengan sanksi.
7) Pada tahun 2020 dan 2021, sebuah resolusi yang mengutuk Nazisme, neo-Nazisme, dan Fasisme dalam segala bentuknya disahkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa. AS dan Ukraina memberikan suara menentang. Hampir seluruh Eropa abstain. PBB diam.
Kesimpulannya, mereka menutup semua opsi diplomatik ke Rusia, mengabaikan semua permintaan hukumnya dan melupakan warga sipil Donbass yang berbahasa Rusia. Sekarang Putin mengambil tindakan sendiri dengan fait ac.
Coba sedikit mikir yuk. Ada apa di balik semua ini. Jangan hanya latah mengecam keputusan Vladimir Putin.
Sedangkan AS dan sekutunya membangun laboratorium senjata biologi di Ukraina dan sementara Ukraina menyatakan ingin bergabung dengan NATO. Laboratorium2 itu adalah seperti laboratorium di Wuhan yang diduga mengembangkan virus Wuhan sebagaimana terungkap dalam email di laptop Fauci yang disita dan dibocorkan. Wajar jika Putin mengambil tindakan tegas mengakhiri ancaman itu bagi rakyatnya dan juga bagi Dunia.
Jangan lupa sejarah bahwa sekutu adalah "musuh" bebuyutan Bung Karno. Sekutu adalah kelompok penjajahan dengan wilayah kolonialisme tersebar di seluruh dunia. Bung Karno pernah keluar dari keanggotaan PBB karena prinsipnya atas kemerdekaan dan kedaulatan yang menjadi hak setiap rakyat dari bangsa-bangsa.
Namun perlu diingat pula bahwa pasukan sekutu adalah lebih dimanfaatkan oleh para elit pedagang yang mengendalikan para pemimpin korup dan serakah. Pahami bahwa pihak yang menjajah Indonesia adalah VOC (Armada Dagang/perkumpulan para pedagang).
Apa yang disebut Neokolonialisme oleh Bung Karno adalah organisasi perdagangan global yang mengatur tata perdagangan Dunia. Para pemimpin negara-negara tidak lebih hanyalah kepanjangan tangan para elit global ini untuk membuat aturan-aturan hukum lokal guna memfasilitasi perdagangan para elit tersebut yang dikenal dengan kaum "kapitalis".
Ada banyak kepentingan para elit kapitalis ini di Ukraina. Bahwa Ukraina ingin bergabung dengan NATO merupakan petunjuk mengenai lapisan-lapisan misteri di balik konflik dan serangan Rusia ke Ukraina. Riwayat panjang konflik Putin dengan para presiden AS sejak Clinton dan Obama menggambarkan kepentingan kapitalis atas wilayah yang menghubungkan Eropa dengan Rusia yang kaya sumber alam yang diperlukan para kapitalis global.
Oleh karena itu jangan tertipu oleh narasi-narasi berita yang dibangun media utama yang bekerja untuk kepentingan para pemiliknya yang juga bagian dr kelompok kapitalis. Arahnya jelas menyalahkan Putin sebagai ancaman perang Dunia, sementara sesungguhnya para kapitalis itulah yang sebenarnya sejak lama mengusik kedaulatan Rusia.
Banyak narasi dan video berita yang sifatnya manipulatif untuk mempengaruhi opini publik dan masyarakat Dunia agar bersama-sama menyalahkan dan memusuhi Rusia.
Perhatikan juga sensor ketat terhadap informasi-informasi alternatif yang memberikan pandangan berbeda untuk menutupi fakta sebenarnya tentang kepentingan strategis para elit kapitalis dengan menghapus dan melabelinya sebagai hoaks.
Perlu diketahui bahwa perang Dunia ketiga lebih kepada berupa perang informasi dan perang psikologi dari pada perang fisik dengan bom. Info mengatakan bahwa Rusia telah mengosongkan para penduduk sipil dari wilayah gempuran dan video berita media utama tentang korban sipil lebih berupa manipulasi dan dengan tehnik CGI (Computer-Generated Imagery yg merupakan mode pencitraan yang dihasilkan komputer/pencitraan hasil komputerisasi.)
0 Comments