Bumi Seperti Cincin di Padang Pasir yang Luas.
Lihatlah bintang-bintang di langit. Begitu banyak, tak terhitung, dan tak terukur besarnya. Kemudian lihat lagi langitnya, begitu luas, sampai-sampai seluruh penduduk bumi melihat langit yang sama.
Begitu luasnya alam semesta ini, sampai-sampai teknologi yang maha canggih pun tidak mampu mengetahui batasannya.
"Rasulullah Saw. "Beliau bersabda :
Perbandingan besar bumi dengan luasnya langit yang pertama itu diibaratkan seperti sebuah cincin yang dilemparkan di tengah-tengah padang pasir yang luas. Maka, cincin yang dilemparkan itu bagaikan besar bumi, dan hamparan pasir-pasir yang sangat luas di padang pasir itu bagaikan luas langit pertama.
(Bagi yg membaca Al-quran, pasti sudah tau bahwasannya langit terdiri dari 7 lapisan)
Perbandingan besar bumi dan luas langit pertama dengan luasnya langit kedua itu diibaratkan seperti sebuah cincin yang dilemparkan di tengah-tengah padang pasir yg luas. Maka, cincin yang dilemparkan itu bagaikan besar bumi dan luas langit pertama, sedangkan hamparan pasir-pasir yang sangat luas di padang pasir itu bagaikan luas langit kedua.
Perbandingan besar bumi, luas langit pertama, dan luas langit kedua dengan luasnya langit ketiga itu diibaratkan seperti sebuah cincin yang dilemparkan di hamparan padang pasir yg luas. Maka, cincin yang dilemparkan itu bagaikan besar bumi, luas langit pertama, dan luas langit kedua, sedangkan hamparan pasir-pasir yang sangat luas di padang pasir itu bagaikan luas langit ketiga.
Perbandingan besar bumi, luas langit pertama, luas langit kedua, dan luas langit ketiga dengan luasnya langit keempat itu diibaratkan seperti sebuah cincin yang dilemparkan di hamparan padang pasir yg luas. Maka, cincin yang dilemparkan itu bagaikan besar bumi, luas langit pertama, luas langit kedua, dan luas langit ketiga, sedangkan hamparan pasir-pasir yang sangat luas di padang pasir itu bagaikan luas langit keempat.
Begitu seterusnya sampai langit ketujuh, sampai ke Sidratul Muntaha, sampai kursy Allah Swt.
Allahu Akbar.
Siapa yg masih merasa hebat akan dirinya?
Lihatlah langit, dan masih ada langit diatasnya. Kamu tak akan mampu.
Kata nabi perumpamaan dunia/bumi ini dengan langit pertama adalah seperti cincin diletakkan di tengah padang pasir yg sangat luas, demikian juga perumpamaan langit kedua dengan ketiga adalah seperti cincin di tengah padang pasir yang sangat luas, juga begitu seterusnya sampai langit ketujuh. Belum lagi langit pertama ini terus mengembang sampai detik ini. Nabi melintasi ke tujuh langit itu dan melintasi neraka dan surga. Berikut lintasan-lintasan yang dilalui nabi: Mekkah Palestina Langit satu (ketemu adam) Langit kedua , 3,4, sampai 7 dan tiap langit ketemu nabi2 agung. Baitul makmur, yang berada di atas langit ketujuh (sebuah mesjid yang dimasuki 70.000 malaikat setiap hari dan tak pernah keluar sampai kiamat) Neraka (Nabi melihat sejumlah kecil bentuk siksaan dan bentuk manusia di dalamnya, "aku melihat ke dalam neraka dan mendapati sebagian besar penghuninya adalah...") Surga (dengan 8 tingkatannya, nabi berkeliling sebentar dan disapa para malaikat dan bidadari yang bergerombol "sumsum betis bidadari itu terlihat bersinar dari balik 70 lapis pakainnya" ) Sidratul muntaha (tempat loh mahfuz berada di mana segala kejadian lalu dan mendatang tertulis apik di sini "Hai pena menulislah, apa yang harus aku tulis, tulislah segala kejadian") Laut/air (ketika banjir nuh, sebagian air dari laut langit ini diutus ke kaum Nuh) Arshy (sebuah singgasana agung yang dipikul oleh para malaikat sepanjang masa alam semesta) Gerbang arshi (di sinilah Jibril berhenti dan tak punya wewenang untuk masuk) Allah ("dan Dia bersemayang di atas Arshy Yang Agung") Nabi melihat Allah di sini dengan mata kepalanya sendiri ("Dia Allah azza wajalla meletakkan tangan kananNya di dada kiriku, dan seketika aku bisa melihat segala rahasia ilahi, terbentang nyata di hadapanku.") Nabi lalu pulang, melintasi kembali jalur jalur akherat itu dan sesekali disapa oleh nabi-nabi agung. "Hei Muhammad ingatkan manusia, surga itu subur, dan tanamanya adalah zikir" teriak nabi Ibrahim di langit keempat. Dia bersama para bayi-bayi dan anak-anak yang meninggal sebelum balig. Hikmah isra' mi'raj adalah pembukaan rahasia kehidupan semesta yang mana manusialah sebagai orientasinya. Perjalanan yang tak pernah henti, esok adalah tujuan, tak berujung, abadi dalam kesengsaraan atau sebaliknya dalam kebahagiaan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ فِي الْكُرْسِيِّ إِلاَّ كَحَلْقَةٍ مُلْقَاةٍ بِأَرْضِ فَلاَةٍ، وَفَضْلُ الْعَرْشِ عَلَى الْكُرْسِيِّ كَفَضْلِ تِلْكَ الْفَلاَةِ عَلَى تِلْكَ الْحَلْقَةِ.
“Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang pasir yang luas, dan keunggulan ‘Arsy atas Kursi seperti keunggulan padang pasir yang luas itu atas cincin tersebut.”
0 Comments