Anaximandros orang pertama membuat peta bumi pada abad ke-6 tradisi Yunani kuno

      Disinilah letak dasarnya menjadi sebuah cerita Episode. 
Peran utama diganti begitu pula ceritanya

Riwayat Astronomi dari Yunani: 
Bermula dari  Seorang yang bernama Thales  adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik.
Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani.
Thales dapat melakukan prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam bahasa Yunani arche) segala sesuatu.
Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan. Menurut Thales air sebagai sumber kehidupan. Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.
Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.
        Kemudian diteruskan oleh Anaximandros adalah seorang filsuf dari Mazhab Miletos dan merupakan murid dari Thales.  
Menurut tradisi Yunani kuno, Anaximandros memiliki jasa-jasa di dalam bidang astronomi dan geografi. Misalnya saja, Anaximandros dikatakan sebagai orang yang pertama kali membuat peta bumi.
Meskipun Anaximandros merupakan murid Thales, tetapi ia menjadi terkenal justru karena mengkritik pandangan gurunya mengenai air sebagai prinsip dasar "Anaximandros Belawan dengan prinsip gurunya" mengenai air sebagai prinsip dasar.   

Inilah peta bumi pertama

Mengenai bumi, Thales telah menjelaskan bahwa bumi melayang di atas lautan. Akan tetapi, perlu dijelaskan pula mengenai asal mula lautan. Anaximandros menyatakan bahwa bumi pada awalnya dibalut oleh udara yang basah. Karena berputar terus-menerus, maka berangsur-angsur bumi menjadi kering. Akhirnya, tinggalah udara yang basah itu sebagai laut pada bumi.
Teori Anaximandros ini merupakan teori evolusi, yang pada abad 24 kemudian dikembangkan oleh para ahli yang lain. Oleh karena itu Anaximandros juga dapat dikatakan pelopor evolusi.
       Setelah itu dilanjutkan oleh 
Aristharkus (abad ke-3 SM) namun Tidak dijelaskan secara Rinci.  

Selanjutnya diteruskan oleh Aristoteles (384-322 SM)  Klik historis
Aristoteles menganggap manusia sebagai makhluk sosial. Secara alamiah, manusia memiliki naluri untuk melakukan interaksi sosial dengan manusia lainnya. Selain itu, manusia juga memerlukan bantuan manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial diwujudkan dalam bentuk masyarakat yang saling terhubung dalam kesatuan biologis yang didasarkan oleh naluri. 
Meskipun begitu Namum ada pandangan yang berbeda dari Aristoteles:  "Pandangan Aristoteles ini sangat bertentangan dengan pandangan agama mengenai sifat ketuhanan.
  ------   Selengkapnya klik baca disini. ------

Atau klik disini:  Isi Surat perjanjian Antartika

Para pembaca yang Budiman: silahkan klik link di atas 👆.


Post a Comment

0 Comments